Senin, 05 Maret 2012

Jara Vagga

XI. USIA TUA

1.
(146)
Mengapa tertawa, mengapa bergembira kalau dunia ini selalu terbakar?
Dalam kegelapan, tidakkan engkau ingin mencari terang?
Atthakattha
2.
(147)
Pandanglah tubuh yang indah ini, penuh luka,
terdiri dari rangkaian tulang, berpenyakit serta memerlukan banyak perawatan.
Ia tidak kekal serta tidak tetap keadaannya.
Atthakattha
3.
(148)
Tubuh ini benar-benar rapuh,
sarang penyakit dan mudah membusuk.
Tumpukan yang menjijikkan ini akan hancur berkeping-keping.
Sesungguhnya, kehidupan ini akan berakhir dengan kematian.
Atthakattha
4.
(149)
Bagaikan labu yang dibuang pada musim rontok,
demikian pula halnya dengan tulang-tulang yang memutih ini.
Kesenangan apakah yang didapat dari memandangnya?
Atthakattha
5.
(150)
Kota (tubuh) ini terbuat dari tulang belulang
yang dibungkus oleh daging dan darah.
Di sinilah terdapat kelapukan dan kematian,
kesombongan dan iri hati.
Atthakattha
6.
(151)
Kereta kerajaan yang indah sekalipun pasti akan lapuk,
begitu pula tubuh ini akan menjadi tua.
Tetapi ‘Ajaran’ (Dhamma) orang suci tidak akan lapuk.
Sesungguhnya dengan cara inilah
orang suci mengajarkan kebaikan.
Atthakattha
7.
(152)
Orang yang tidak mau belajar akan menjadi tua seperti sapi;
dagingnya bertambah
tetapi kebijaksanaannya tidak berkembang.
Atthakattha
8.
(153)
Dengan melalui banyak kelahiran
aku telah mengembara dalam samsara (siklus kehidupan).
Terus mencari,
namun tidak kutemukan pembuat rumah ini.
Sungguh menyakitkan kelahiran yang berulang-ulang ini.
Atthakattha
9.
(154)
O, pembuat rumah, engkau telah ku lihat,
engkau tak dapat membangun rumah lagi.
Seluruh atapmu telah runtuh dan tiangmu belandarmu telah patah.
Sekarang batinku telah mencapai ‘Keadaan tak Berkondisi (Nibbana)’.
Pencapaian ini merupakan akhir daripada nafsu keinginan.
Atthakattha
10.
(155)
Mereka yang tidak menjalankan kehidupan suci
serta tidak mengumpulkan bekal (kekayaan) selagi masih muda,
akan merana seperti bangau tua
yang berdiam di kolam yang tidak ada ikannya.
Atthakattha
11.
(156)
Mereka yang tidak menjalankan kehidupan suci
serta tidak mengumpulkan bekal (kekayaan) selagi masih muda,
akan terbaring seperti busur panah yang rusak,
menyesali masa lampaunya
Atthakattha