Senin, 05 Maret 2012

Piya Vagga

XVI. KECINTAAN

1.
(209)
Orang yang memperjuangkan
apa yang seharusnya dihindari,
dan tidak memperjuangkan
apa yang seharusnya diperjuangkan;
melepaskan apa yang baik
dan melekat pada apa yang tidak menyenangkan,
akan merasa iri terhadap mereka
yang tekun dalam latihan.
Atthakattha
2.
(210)
Janganlah melekat pada apa yang dicintai
atau yang tidak dicintai.
Tidak bertemu dengan mereka yang dicintai
dan bertemu dengan mereka yang tidak dicintai,
keduanya merupakan penderitaan.
Atthakattha
3.
(211)
Oleh sebab itu, janganlah mencintai apapun,
karena berpisah dengan apa yang dicintai adalah menyedihkan.
Tiada lagi ikatan bagi mereka yang telah bebas
dari mencintai dan tidak mencintai.
Atthakattha
4.
(212)
Dari yang disayangi timbul kesedihan,
dari yang disayangi timbul ketakutan;
bagi orang yang telah bebas dari yang disayangi,
tiada lagi kesedihan maupun ketakutan.
Atthakattha
5.
(213)
Dari cinta timbul kesedihan,
dari cinta timbul ketakutan;
bagi orang yang telah bebas dari rasa cinta,
tiada lagi kesedihan maupun ketakutan.
Atthakattha
6.
(214)
Dari kemelekatan timbul kesedihan,
dari kemelekatan timbul ketakutan;
bagi orang yang telah bebas dari kemelekatan,
tiada lagi kesedihan maupun ketakutan.
Atthakattha
7.
(215)
Dari nafsu timbul kesedihan,
dari nafsu timbul ketakutan;
bagi orang yang telah bebas dari nafsu,
tiada lagi kesedihan maupun ketakutan.
Atthakattha
8.
(216)
Dari keinginan timbul kesedihan,
dari keinginan timbul ketakutan;
bagi orang yang telah bebas dari keinginan,
tiada lagi kesedihan maupun ketakutan.
Atthakattha
9.
(217)
Barang siapa sempurna dalam sila
dan mempunyai pandangan terang,
teguh dalam Dhamma, selalu berbicara benar
dan memenuhi segala kewajibannya,
maka semua orang akan mencintainya.
Atthakattha
10.
(218)
Barang siapa bermaksud ingin mencapai
‘Yang Tak Dinyatakan’ (nibbana),
yang batinnya tidak lagi terikat oleh kesenangan indria,
orang seperti itu disebut “yang telah pergi ke hilir arus kehidupan”.
Atthakattha
11.
(219)
Setelah lama seseorang pergi jauh
dan kemudian pulang ke rumah dengan selamat,
maka keluarga, kerabat dan sahabat
akan menyambutnya dengan senang hati.
Atthakattha
12.
(220)
Begitu juga, perbuatan-perbuatan baik yang telah dilakukan
akan menyambut pelakunya yang telah pergi dari dunia ini
ke dunia selanjutnya,
seperti keluarga yang menyambut pulangnya orang tercinta.
Atthakattha